Riauaktual.com -  Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman menegaskan, penerapan sistim gaji tunggal (single salary) 2018 mendatang, akan berdampak terhadap keberadaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemprov Riau.

Terancamnya PTT akan 'dirumahkan' akibat kebijakan single salary ini, karena memang tidak ada lagi yang akan dikerjakan oleh para PTT tersebut. Menurutnya, semua ini harus ada konsekwensinya.

"Ketika single salary diterapkan, memang ada konsekuensinya. PTT terancam, karena tidak ada lagi yang mau dikerjakan," kata Gubri, Jumat (24/3/17) di Pekanbaru.

Pada sistim single salary ini kata Gubri,  Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bekerja maksimal jika ingin gaji besar. Ini dikarenakan, gaji yang diterima ASN berdasarkan kinerja.

"Jadi bisa saja pejabat eselon III bisa kalah pendapatannya, dengan eselon IV kalau rajin kerja,"sebut Gubri. (Nur)